Dalam satu hela nafas terdapat ribuan doa untuk ribuan nama. Ribuan harapan yang teruntai menunggu diijabah Sang Maha Kuasa. Ribuan doa yang akan terus bertambah sepersekian detiknya. Manusia memang tak pernah cukup puas dalam meminta dan menerima. Kelak akan merasa kurang dan kurang.
Seperti cinta dan kasih sayang. Setiap manusia memiliki sisi keegoisan masing-masing mengenai dua hal itu. Tak cukup perhatian, cinta memaksa untuk harus seutuhnya didapatkan dan untuk segera dimiliki.
Kini aku dalam fase menunggu untuk dikukuhkan dalam sebuah keegoisan memiliki sesuatu dengan seuutuhnya. Ini egois. Mengapa tidak? Masih terdapat jalan panjang membentang yang dapat dipastikan akan terdapat banyak belokan atau jalan yang curam. Aku -kita- sepantasnya masih harus untuk lebih saling mendalami satu sama lain. Masih ada tanah yang harus digali lebih dalam.
Kira-kira begitu cinta seharusnya didapatkan. Semua harus berawal dengan doa, berjalan dengan doa dan diakhiri pun dengan doa. Ribuan doa tersebut kelak satu persatu akan dikabulkan. Akan ada waktu dimana Tuhan mengabulkan harapan setiap manusia di waktu yang tepat. Di waktu yang tepat pula cinta itu akan dikukuhkan dengan Asma Allah.