Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberi umur hingga saat ini.
25. Seperempat abad. Dan dewasa.
Dimana ego harus sudah saatnya diperangi.
Dimana keinginan harus dinomor duakan dan kebutuhan menjadi prioritas.
Teori? Setidaknya harus sudah ada diniatin. Jahat sekali diri ini kalau sampai mengesampingkan hal-hal untuk masa depan.
Tetapi, diri sendiri butuh dibahagiakan. Semua harus sejalan. Semua harus seimbang. Aku memeras keringat itu tandanya harus merasa lebih berbahagia -reward utk diri sendiri.
Aku pantas berbahagia. Aku pantas mendapatkan apa yang aku butuhkan. Kebahagiaan.
Kebahagiaan seperti apa?
Bertemu dengan orang2 yang saya sayangi dan cintai, keluarga, sahabat, pacar.
Berkumpul, berbincang, makan bersama, hanya itu2 saja, hanya sesederhana itu. Tapi kalian harus percaya, itulah kebahagiaanku.
Jangan tanya apakah mereka yang kutemui juga ikut berbahagia. Tentu. Mereka sangat berbahagia. Bukan besar kepala, tapi kalian harus percaya bahwa itulah kenyataannya.
25. Saya masih punya mimpi. Dan semakin tumbuh. Perlu kalian tahu, kalian tidak perlu mengaturku. Tak perlu repot mengomentari apa saja cita2ku.
Mengenai kehilangan, 20 September kali ini saya masih merasa kehilangan.
Laki-laki, cinta pertama saya, bapak saya, sudah pulang menghadap ke Allah SWT. Rasanya pincang, di tahun sebelumnya masih ada doa Bapak dan Ibu, tapi kali ini hanya doa Ibu yang saya percaya betapa dahsyatnya doa Ibu.
Bapak, coba lihat putrimu, sudah 25, semakin dekat bukan?
Aku rindu.
-------------------------------------------------------------------
Sudah 25
Maaf untuk segala kesalahan di 25 tahun kebelakang. Maafkan.
Sudah 25
Semoga hal baik tercurah untuk diri ini. Semoga yang buruk pergi berlari menjauh dari diri ini.
Semoga semua doa2 baik dari para teman, keluarga, dan yang lainnya diijabah oleh Allah SWT.
Saya tahu, doa kalian tak jauh dari untuk segera menikah. Saya aminkan dan berterima kasih sekali.
Namun, masih ada ganjalan, hati ini masih retak, patah hati dan masih banyak hal lainnya yang ada baiknya untuk menunggu waktu yang tepat.
Hal itu merupakan ibadah maka akan saya pikirkan matang2.
Doakan saja.
Terima kasih.