yang tak terlupakan,19 Januari 2013.

Jalan-jalan sama temen kuliah.

Puluhan Pantai Cantik Di Gunungkidul Yogyakarta

Butuh Referensi pantai-pantai di Jogja?? cuss klik judulnya!

Pantai Jungwok dan Pantai Greweng

Adventure is out there!!!

Les dan Privat Akuntansi Yogyakarta

hai!kamu yang di jogja (SMA/SMK/Perguruan Tinggi) lagi bingung sama yang namanya akuntansi?? jurnal jurnal ampek laporan keuangan?? yuk les/privat akuntansi

Sunday 9 February 2014

Moved to Pontianak (2)

2 Februari 2014

Aku tidak terlalu dipusingkan dengan hal yang aku namakan "hari pertama hidup sendiri di Pontianak". Aku pindahan sore hari, sudah berbekal makan malam dari Bulek. Hehe. Hari sebelumnya pun aku sudah berbelanja beberapa barang seperti aqua galon, magic com, beberapa bahan makanan, cemilan.

Malam harinya aku mulai bergerilya mencari mangsa untuk menemaniku ngobrol sampe bener-bener tidur. Tahulah ya, kalau aku nge-kos, sendiri, harus ada rame-ramenya kayak nyalain tv. Ini kan aku belum ada tv. Dan mangsa itu adalah pacar saya. Haha! Entah nelpon hingga pukul berapa, yang pasti tiba-tiba saja sudah pagi.

Pagi pertama di kos'an. Diluar berkabut, asap, debu. Dengar-dengar akibat pembakaran hutan. Serem ya, polusi banget.

Aku mulai keluar kos, jalan-jalan, beli makan. Dan luar biasa!! Harganya, sempet bikin lemes ini lutut. Dompet pun ikut lesu. Hfft. Aku mulai mengeluh dengan keluarga di Klaten. Disini mahalnya minta ampun, dan bla bla bla. Mereka pun menyemangatiku, tidak apa-apa, wajar. Mau tidak mau aku harus berhemat. Mungkin aku belum nemu warung makan yang sesuai harganya, yang rada miring, haha.

Bener kata orang, dapetin duit di Kalimantan emang gampang. Tapi gampang juga habisnya kalau ngga pinter saving! Nah loh! 
Akhirnya prinsip ini muncul dalam benak, 
Di sini, di Pontianak ini bukan tempatnya aku foya-foya. Ini tempatku bekerja mencari uang. Nanti foya-foya kalau pulang ke Jawa. Nabung gaeeess!!
Moga aja prinsipnya terealisasi ya. Harus! 

Moved to Pontianak (1)

Postingan ini lebih spesifik lagi dari postingan sebelumnya yang berjudul pindahan. Disini aku bakal lebih mengulas mengenai suka duka awal hidupku di Kota Pontianak.


Dimulai dari tanggal 2 Februari 2014 aku hidup sendiri, mandiri, alias nge-kos. Kira-kira satu minggu sebelumnya aku sudah dibuat pusing dalam hal mencari tempat kos di sekitaran Kantor Walikota Pontianak. Aku memang memilih tempat tinggal dekat dengan kantorku bekerja. Bisa jalan kaki, hemat. Terlebih aku belum memiliki kendaraan pribadi. Sesuai rencana motor di Klaten akan dijual, lalu aku belikan motor bekas disini yang kata orang-orang murah disini. 

Diantar sepupu, aku mulai mengitari sebuah pemukiman di belakang kantor walikota. Tanya, tanya, dan tanya. Aku melalu terperangah, terperanjat, terkaget-kaget, entah apalagi istilahnya, melihat kondisi kos'an yang aku temui begitu kumuh (padahal di kota), bebas (putra-putri) dan tentunya sangat mahal. Dijogja saja 200rban sudah dapet bagus ya. Tapi tidak disini, kos bebas dan kumuh saja 300rban. Aku sempat lemas dibuatnya. Bagaimana aku bisa tinggal dan hidup dalam keadaan lingkungan seperti ini??

Sudah lelah mencari, hari semakin terik. Pada akhirnya aku menemukan kos yang lebih ekslusif. Baik, saya jelaskan dulu. Exclusive disini tak se-exclusive di Jogja ya. Kos'an ini lumayan berbentuk kos'an tidak seperti rumah-rumah kumuh yang saya jumpai sebelumnya. Terdiri 18 kamar, 2 lantai. Sebagian besar ber-AC. Menurut info dari tetangga kos ini, kamar non AC 500rban. What?!!! Oke, aku putuskan untuk pulang. Toh si pengelola sedang tidak di tempat. Aku berpikir tak perlu terburu-buru. Mungkin ada yang lebih murah tapi tetap bagus. 

Semakin mendekati hari H kerja dan adanya perasaan ngga enak kalau hidup numpang om dan bulek, aku putuskan untuk mendatangi kembali kos tersebut, bertemu dengan pengelolanya, dan DEAL! Kamar mini ukuran 3x3 isi springbed, almari+kaca (lumayan besar), kipas angin dinding yang besar, free listrik dan air deal dengan harga 550.000/bln. 

Oke, mungkin ini sudah harga yang wajar. "Ini Kalimantan, bukan Jawa.", gumamku menyadarkan diriku sendiri yang mungkin lupa akan keadaan sekarang. Sedikit nilai plus, tempat ini lebih nyaman lagi karena hampir semua penghuni kos orang rantauan dari Jawa. Berasa tetanggaannya gampang lah ya adaptasinya. Pengelolanya pun ramah. Alhamdulillah.



Monday 3 February 2014

Pindahan (7)

Malem kedua di kosan udah kenal sama beberapa anak kos. Alhamdulillah, masih orang-orang Jawa. hahaha. Tapi tetep ya walaupun mereka sama merantau dari jauh, masih kaget aja aku dateng jauh-jauh dari Jawa juga. "Ya ampun dek jauh-jauh kesini", "lha mbak juga kesini, hehee".


Alhamdulillah..so far so good, mereka ramah-ramah. Dan aku dapet 2 coklat. Ceritanya dia habis dari Kuching. Malaysia bukan ya? Iya kali ya. 



Well, thanks God.. thanks for this place.

Pindahan (6)

Setiba di Pontianak belum berarti aku sudah sepenuhnya pindahan. Aku masih harus bersibuk ria menata hati sekaligus mencari tempat untuk tinggal. Walau ada Om dan tante disini, bukan berarti aku harus merepotkan mereka dengan menampungku. Aku harus mandiri. 

Dua minggu tinggal bersama om, dan di Februari ini aku mulai nge-kos lagi. Yeah! Itu artinya, aku pindahan (lagi).

masih berantakan \o/

Merantau tahun ini sungguh berbeda dengan merantau hanya Klaten ke Jogja, tentu. Perlu ribuan adaptasi yang harus aku lakukan. Dari tingginya biaya hidup, sifat dan perilaku orang sini, makanannya, dsb. Aku memulai dari NOL. Di kamar mini ini (saking sempitnya, lebih sempit dari kos di Jogja) aku akan buat senyaman mungkin. Semua bakal aku buat jadi 'like home' banget, walaupun mustahil sih. 

Betapa luar biasa aku ini, menata dalam segala hal yang berbentuk pindahan ini. Memuji diri sendiri sekali-kali boleh lah yaa..hehe.


Pindahan (5)

Pada akhirnya keadaan mengharuskanku untuk berpamitan kepada semua orang disekitarku, memohon restu serta doa, begitu juga ucapan terima kasih.

Terlebih, mengenai hati merasakannya saja sesak sekali rasanya. Senyum yang sangat dipaksakan harus berkali-kali aku lakukan demi menghindari tangis. Memalukan. haha.

Aku masih ingat betul rasa Indomie iga penyet yang ku santap malam itu di rumah dengan adekku. Tapi rasanya tak seenak itu lagi saat aku santap disini. Aku sudah pindahan. 


Packing barang. Semua Ibu yang melakukan. Aku hanya menyelesaikan barang-barang pindahan kosku. Kemudian, memilih barang mana saja yang akan aku bawa ke Pontianak. Lagi-lagi aku merepotkannya.

Saat check in pun tiba, masih tergolong pagi di Adi Sucipto Yogyakarta. Aku sendiri. Aku mulai memutar beberapa lagu bertempo cepat. Menghindari pikiranku untuk berkelana terlalu jauh mengenai perpisahan.Aku masih benar-benar sadar, aku baik-baik saja hingga pada akhirnya aku sudah di Bandara Supadio Pontianak. Cuaca lumayan cerah, hingga aku tersadar, di sepanjang jalan aku berada dalam sebuah taxi yang semakin akan menjauhkanku dari mereka yang tercinta. Finally, today, i'm movers...

Aku pindahan dan aku baik-baik saja.


Pindahan (4)

Hingga pada akhirnya, waktu itu datang juga. Dan ya! Doa dan support mereka tak sia-sia. Tak pernah menjadi sia-sia. Saatnya mempersiapkan batin untuk keluar dari zona nyaman. 
Beginilah hasilnya, dari perjuangan yang luar biasa. Semua sesuai dengan keinginan keluarga. Namun, hati ini..tidak. Hm, semacam goyah. Semacam aku terlanjur mendekat ke tangga. Dan aku harus naik, jika tidak orang-orang dibelakangku pasti akan kecewa. 

Oke, ini resiko. Aku harus siap ambil itu. Aku harus naik anak tangga. Aku harus siap berpindah tempat. Ini pindahan yang menyakitkan. Sesakitnya ketika memang saling cinta tapi ternyata harus ada jarak diantaranya. You know what I mean??? 

Aku masih ingat betul bagaimana bahagianya. Kemudian, sedihnya. ( dear you. )

Aku mau tulis seberapa beratnya pun ngga mampu. Mungkin hanya ini sepenggal lirik Kekal dari Homogenic.


Pindahan (3)

I'm in love again!!


Udah gede, rasanya malu banget kalau mesi kasih pengumuman ke orang-orang. Haha.. Tapi ada aja yang ngerti. Kalem gaeeess! 

Ini udah bener-bener pindahan (hati) ya. Perasaan lagi seneng-senengnya, dan aku mau seneng terus! Aamiin.
Tapi udah gitu tetep ya, masih aja yang nanyain, "kamu balikan, oke lets to eat-eat!" haha. Konyol banget sih orang-orang. Aku senyumin aja, capek sih ya jawab.

Terkadang, memindahkan suatu perasaan yang sebenarnya cinta (pake titik) itu hanya semudah mengedipkan mata, tak pernah ada niat, reflek, terjadi begitu saja, dan kemudian aku menyadari, aku sudah mengedipkan mata, ya...aku jatuh cinta.


Pindahan (2)

Normalnya aku ini perempuan usia 22 tahun yang mandiri namun manja. Loh?? Bingung ya, aku pun. Ada kalanya aku ingin kesana-kemari alias tak mau berdiam diri di Kota yang sangat memanjakan aku ini, Yogyakarta. Ada waktunya juga aku ingin menetap di Kota ini, karena ini zona nyamanku. Tapi bukan Shifa namanya kalau tidak berani mengambil resiko. Aku putuskan (mungkin cuma setengah sadar) aku kejar suatu pekerjaan di luar daerah, bahkan di luar pulau Jawa. Konyol. Aku pikir, iseng-iseng berhadiah ajalah, toh lawanku pasti ratusan se-Indonesia Raya. ''G boleh iseng-iseng harus serius, biar hasilnya bagus", gertak Bulekku waktu itu. Hahaha. 

***
Mengenai hati, aku masih disibukkan dengan pertanyaan orang yang berbulan-bulan tak berhenti. "Udah move on belom?". Aku ngga habis pikir sama mereka, segitu perhatiannya sama aku hingga tak pernah lelah menggangguku dengan pertanyaan-pertanyaan konyol semacam itu. Mereka tahu terakhir kali aku berpacaran sama seseorang yang menurut mereka bakal 'jadi' selamanya. Entahlah...aku rasa semua penjuru Jogja pun semacam mengamini. 

Oke, aku bongkar dikit. Move on udah lama banget, karena aku yang memutuskan hubungan dan aku pikir itu yang terbaik. Dari situlah, aku harus berkonsentrasi untuk memikirkan hal-hal dalam pengupayaan "tidak merepotkan orang tua lagi". Urusan pekerjaan dan sebagainya membuat aku untuk mengesampingkan pindahan dalam hal percintaan (ceileeh). Yaa posisi lagi nulis ini juga udah jatuh cinta kaliiii. Eaaa!! haha.

Coba baca dear you.

Dimasa-masa menunggu hasil, ya bisa dibilang bisa selonjoran sekaligus jalan-jalan. Sama temen-temen. Dan pada akhirnya, aku pindahan!! Sungguh, ini mengenai perasaan, yeach! Damn! i'm in love again!


Pindahan (1)

Pindahan. Denger kata itu aja udah berasa repot banget ya. Apalagi ini termasuk pindahan dalam skala besar alias sangat menguras kantong, isi perasaan serta pikiran. Buset deh, pindahan apaan sih ini?

Bisa dibilang ini ada hubungannya sama postingan sebelumnya mengenai Zona Nyaman. Well, this is my journey of my life. Hmm.. my adventure? right!! 

Masa setelah aku menuntaskan S1 ku, aku mulai memutar otak untuk segera tidak lagi merepotkan orang tua, walaupun pada akhirnya aku bekerja disalah satu perusahaan swasta di Jogja yang cukup membuat aku pusing setiap hari.Pikiranku untuk segera tidak merepotkan orang tua lagi itupun salah besar. Aku masih sangat mengganggu Ibuku untuk membimbingku dalam bekerja (bidang kerja satu jurusan sama Ibu). Walaupun menurut dia, itu tidak merepotkan. Tapi aku sangat mengganggu waktunya. 

Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk mencari tempat yang lebih untuk menunjang karirku. Itupun aku masih butuh orang tua (bahkan) serta keluarga besar untuk mensuportku. Bayangkan, aku harus berkali-kali terbang kesana kemari, berpindah-pindah tempat dalam kurun waktu yang cukup dekat, jam istirahatku pun sangat minim. Mungkin aku menyerah kalau tanpa mereka, keluarga serta sahabat. Yang dimana pesan bbm ataupun sms aja udah support aku banget. 

Jelas, aku harus mengesampingkan waktu santaiku yang seharusnya aku kumpul dan jalan sama temen. Disisi lain aku masih banyak pekerjaan juga di Jogja. Menguras pikiran. Ini pindahan. Perasaan dan pikiran ke nalar dan logika untuk masa depan.