yang tak terlupakan,19 Januari 2013.

Jalan-jalan sama temen kuliah.

Puluhan Pantai Cantik Di Gunungkidul Yogyakarta

Butuh Referensi pantai-pantai di Jogja?? cuss klik judulnya!

Pantai Jungwok dan Pantai Greweng

Adventure is out there!!!

Les dan Privat Akuntansi Yogyakarta

hai!kamu yang di jogja (SMA/SMK/Perguruan Tinggi) lagi bingung sama yang namanya akuntansi?? jurnal jurnal ampek laporan keuangan?? yuk les/privat akuntansi

Friday, 28 March 2014

Malam di Angkringan Tua


Aku duduk termenung dalam sunyi, sepi. Ini malam hari. Inilah raja dari segala suasana, Ya, suasana malam memang merajai segala-galanya, entahlah. Yang pasti aku menyukai suasana malam. Semua tenang, semua tentram walau dengan bisingnya kendaraan lalu lalang, atau suara penyanyi jalanan yang aku rasa semakin malam semakin merdu, atau karena aku saja yang terlalu menghayatinya??
Masih di pinggir jalan, di sebuah angkringan tua. Sudah rapuh memang kayu penjaja makanan ini, sejalan dengan usia kakek. Sejauh ini kesetiaanku kepada kakekku dan penyambung hidup kita masih sangat kuat, bahkan aku tak mau lepas dengan hal itu, malam, kakek serta angkringan tuanya. Ada cinta disetiap malam diantara aku, kakek, serta angkringan ini. Sangat membahagiakan.
Aku hidup berdua dengan kakek. Dari aku usia 3 tahun hingga kini aku berusia 21 tahun. Kata kakek, Ibu bapakku pergi meninggalkan ku entah kemana, mereka pamit merantau saat aku berusia 3 tahun, tanpaku. Tanpa alamat tujuan rantauan mereka. Benar, aku dititipkan ke kakek oleh kedua orang tuaku dan hingga saat ini aku beranjak dewasa mereka tak kembali, tak pernah kembali walau kabar saja aku dan kakek tak menerima sama sekali. Aku tak memiliki kakak atau adik (mungkin), sementara itu nenekku sudah tiada bahkan 5 bulan sebelum aku dilahirkan.
Sesak kurasa menjadi seorang kakekku, ditinggal mati sang istri, kemudian anak serta menantunya. Pernah aku berkata, "Kek, maafkan ibu dan bapakku telah merepotkanmu dengan menitipkan ku disini tanpa ada tanggung jawab jangka panjang lagi". Dengan senyumnya yang kurasa lucu dia menjawab, "Kamu ini ngomongnya kok kayak gitu, aku malah bingung, mau seperti apa mengungkapkan kebahagiaan yang luar biasa ini karena di umurku yang sudah kepala 7 punya cucu segagah kamu, seganteng kamu, serajin kamu, sesayang kamu sama kakek". Demi Allah, lega luar biasa mendengar ucapannya seperti itu, semenjak itu, aku tak lagi menyinggung mengenai ibu bapakku lagi ke kakek kecuali dia yang memulainya sendiri.
Di suatu malam, di angkringan, "Jeruk anget  1." seorang perempuan setengah baya duduk di sudut angkringan. "Bikinkan jeruk anget satu, Mas", ujar kakekku menyuruhku untuk membuatkannya karena kebetulan dia sedang sibuk menghitung berapa tusuk sate yang akan didagangkannya malam ini. Ada yang aneh dengan raut muka kakekku menatap perempuan itu. Perempuan itu pun begitu.
Dan aku rasa, baru kali ini aku melihat ada seorang perempuan setengah baya mau duduk di angkringan tengah malam begini, sendirian pula. Ah, semua berhak kok. Segera ku buatkan jeruk hangat untuknya. Aku merasa dia memperhatikanku, saat aku membuatkan jeruk hangat untuknya.
"Ini jeruk angetnya mbak."
“Makasih mas.", katanya sambil tersenyum.
Dia manis, tapi dari raut mukanya dia sedang resah seperti sedang bermasalah. Terlihat dari sikapnya, yang sesekali salah tingkah, saat aku memergokinya tepat saat dia memperhatikanku. Dan saat itu juga dia langsung menyibukkan diri dengan sesekali menengok ke kanan, kiri dan belakang, sesekali juga ia melihat handphonenya. Dia pun makan 1 tusuk sate telur. Hingga 1 jam kemudian, semakin larut dan semakin banyak pembeli yang rata-rata laki-laki, ia pun mulai terasa terusik sepertinya, lantas ia berdiri sambil bertanya kepadaku, "berapa mas jeruk anget 1, sate telur 1 tusuk?".
"Empat ribu mbak", sambil ku terima uang Rp 10.000. Disaat aku mencari kembalian, aku beranikan untuk bertanya, "Apa kita pernah kenal sebelumnya?". Bukan jawaban yang ku dapat, melainkan hanya sebuah senyum kecil penuh tatapan haru.  Setelah ia mendapatkan uang kembaliannya, ia pun berjalan pergi. Jauh dan semakin jauh.
Sudah 3 kali perempuan itu menyambangi angkringan ini. Dan hanya seperti-seperti saja. Selalu ada raut muka gugup pada kakekku. Ada sorot mata yang selalu sama pada perempuan itu. Ada yang aku rasa janggal dengan semua ini.
"Ini pukul setengah sepuluh malam, dia perempuan , berjalan, dan sendirian", batinku sambil terus mengamati jalannya dari jauh. Siapa dia? Pertama kali bertemu saja membuat aku bertanya-tanya dan bahkan terngiang-ngiang hingga menjelang aku tidur dipukul 2 pagi ini. Andai malam berikutnya perempuan itu datang kembali, singgah di angkringan tua ini, aku akan...ah liahat besok.
04.55
Aku bangun lalu sholat subuh, entah mengapa aku menyisipkan do'a yang tak biasanya. Aku berdoa mengenai perempuan semalam, semoga dia menyinggahi angkringan kakek malam ini.
"Apa-apaan ini, siapa dia yang begitu lihainya berlari-lari dipikiranku", gumamku.
Pagi hari aku mulai aktivitasku sehari-hari, membersihkan rumah, mencuci baju. Aku memang sudah mandiri. Maklum aku hanya hidup berdua dengan seorang kakek yang sudah tua renta.
Untuk sarapan, aku jarang melakukannya. Kecuali jika kakek sudah menyiapkan bubur atau soto di meja makan. Aku sering mendapati mbah kakung dengan sibuknya menyiapkan sarapan pagi untukku. Berkali-kali aku sampaikan, aku tak perlu sarapan pagi, tapi kata mbah kakung, "Buat tenaga, kalau kamu sakit aku sedih dan pasti bakal lebih repot dari ini, kamu mau??" Kalau sudah seperti itu, aku tak mampu menyanggahnya lagi.
Menjelang siang aku menimba ilmu disalah satu perguruan tinggi negeri ternama di kota ini, aku sudah semester 6. Dan ini semua berkat doa, dukungan serta beasiswa. Alhamdulillah. Ingin sekali segera menyelesaikan studi ku ini, agar cepat bekerja di perusahaan dan membuat mbah kakung pensiun dari angkringan tuanya.
"Ya Allah lamanya kuliah ini, ayolah cepat malam", isi pikiranku. Kusibukkan hari ini dengan menyelesaikan tugas-tugas kuliahku yang menumpuk. Dengan harapan, waktu lebih cepat berlalu. Malam pun datang, aku sangat bersemangat mempersiapkan dagangan angkringan bersama kakek.  Membutuhkan waktu  kira-kira 10 menit perjalanan menuju angkringan dari rumah. Dengan sigap aku merapikan dan menata dagangan di angkringan dengan sesekali menengok ke depan, menoleh ke kanan dan ke kiri mencari-cari perempuan tersebut.
Kakek menangkap raut resah di wajahku. “Menunggu siapa kamu, Mas?” “Kakek kenal perempuan yang beberapa hari yang lalu minum jeruk hangat disini, yang tengah malam itu?” Mendadak kakek menghentikan kegiatannya menata dagangannya seraya menelan ludah. Aku heran, seperti ada yang kakek sembunyikan dariku, mengenai perempuan itu.
Malam menunjukkan pukul 23.15, perempuan itu datang. Tapi dia hanya di seberang jalan. Dia memperhatikan angkringan ini. Oh, bukan. Dia memperhatikan kami. Aku dan kakek. Siapa dia? Dengan sigap aku menyebrang jalan untuk menemuinya. Tapi dia menghindar, dia berjalan mundur, mundur, mundur dan mulai berlari. Aku pun mengejarnya. Akhirnya tanganku pun mampu menggapai tangan kirinya. “Berhenti! Aku mohon berhenti. Siapa Anda? Apa aku, kakek, kamu ada hubungan yang mungkin aku belum mengerti?”
 Dia hanya sedikit menoleh kepadaku dan berkata, “Kamu anak baik, Nak. Ibu sayang kamu. Jaga baik-baik kakekmu.”
“Ibu??” bagai disambar petir, aku tak mampu bergerak sedikit pun sampai-sampai perempuan itu telah berlari jauh meninggalkannya.
Masih di seberang jalan, aku melihat kakekku terduduk lemas memperhatikanku. Aku menghampirinya. “Ibu sayang kamu, begitu kata perempuan itu. Ibu siapa kek, perempuan itu siapa? Ibu?”
“Nanti kita bicarakan di rumah” , jawab kakekku singkat sambil membangkitkan dirinya dari kursi.
Sesampainya di rumah, “Kek, aku tahu kakek lelah. Tapi aku mohon beri aku jawaban mengenai tadi.”
“Duduklah”
“Dia, perempuan itu, dia ibumu, Mas.”
“Apa??”
“Pernah dia menemuiku disaat kamu sedang tidak diangkringan, dia datang meminta maaf dan ingin sekali menemuimu. Aku marah, kemana dia selama ini. Dia memang sempat kaya raya, namun hanya sesaat karena ayahmu masih doyan berjudi. Dan pada akhirnya ibumu meninggalkan ayahmu dan kini ingin berusaha kembali kepada kita. Disatu sisi aku kecewa mempunyai anak seperti dia. Disatu sisi aku tak bisa memisahkan seorang anak terhadap ibunya. Kakek memutuskan agar dia sendiri yang berupaya menemuimu, aku tak mau membantunya.”
“Kakek, tolong maafkan anakmu itu, tolong maafkan Ibuku. Aku merindukannya, aku tetap menyanyanginya, mencintainya. Aku yakin ibu sedang membutuhkan aku, kakek juga. Bahkan aku juga masih membutuhkan seorang ibu, seperti anak lainnya. Maafkan dia kek, ijinkan ibu kembali di tengah-tengah kita.” Aku memohon dengan berlutut di depan kakekku. Kakek pun menitikkan air matanya. Dia tertunduk sambil mengusap kepalaku, “Kakek bangga memilikimu, kakek hanya takut kamu terluka melihat ibumu kembali begitu saja setelah sekian lama menyia-nyiakanmu. Kakek mau memaafkannya. Maafkan ibumu juga ya. Maafkan. Dia pasti datang kembali. Ajaklah dia kerumah. Bawa ibumu pulang.”
Pukul 2.00 pagi ini bahagia luar biasa aku rasakan dengan kakekku. Rasa-rasanya kita mendapatkan kembali harta berharga yang telah lama menghilang. Kita sepakat untuk melupakan kesalahan-kesalahan di masa lalu kemudian memperbaiki semuanya agar menjadi lebih baik dan membahagiakan. Aku luar biasa bangga dan tak menyangka memiliki kakek sehebat ini bersedia menyatukan cinta dan kasih seorang ibu dan anaknya, dengan mengenyampingkan egonya, sakit hatinya. Semua demi cinta diantara kita. Demi kebahagiaan bersama. Seseorang tak akan pernah gagal untuk berbahagia selagi ia punya cinta. Karena apa? Karena cinta tak kan pernah gagal.

Wednesday, 26 March 2014

MH370

aku tak pernah membayangkan betapa takutnya mereka para penumpang pesawat MH370 beberapa waktu yang lalu. mungkin aku lebih tenang ketika ada kemungkinan dibajak oleh teroris atau apalah itu. Bukan jatuh atau meledak. Mengapa? Andai saja memang dibajak ada ribuan kemungkinan tetap selamat. Jika jatuh? Entahlah. 

Beberapa waktu yang lalu (akhir tahun lalu) aku sempat mengalami guncangan hebat di pesawat dikarenakan cuaca buruk. Mungkin sekitar 15 - 30 menit saja. Tapi waktu yang mungkin singkat tersebut adalah waktu terlama yang sangat teramat mencekam. Bayangkan saja, aku berada di jauh ketinggian di dalam burung besi yang dikendalikan orang seorang manusia biasa. Dan Tuhan yang sangatlah lebih berkuasa atas segala cuaca dan takdir hidup serta kematian. 
Tidak ada kata serta suara lain selain jeritan dan dzikir di dalam pesawat tersebut. Dikuar jendela terlihat gelap. Awan yang biasanya sangat cantik, putih bersih, menjadi sangat mengerikan. Waktu itu sore hari.
Dalam posisi yang hanya berguncang naik turun naik turun serta bergetar hebat saja sudah sangat mendebarkan, apalagi mereka yang saat ini sudah tiada. Tapi bersyukur mereka tak kan melewati yang namanya terbang lagi.
Damai selalu di sisi Allah, semoga para keluarga serta sahabat yang ditinggalkan diberi kesabaran yang luar biasa. Aamiin
(source: google)

Peserta BIMTEK CPNS PEMKOT PONTIANAK

Hello, Indonesia!!


2014

Saturday, 15 March 2014

Kumcer "Love Never Fails"



Untuk kedua kalinya cerpenku masuk dalam Proyek Menulis dari @nulisbuku. Sebelumnya di tahun 2013 mengikuti Proyek Menulis kategori perorangan (Kejutan Sebelum Ramadhan). Untuk tahun ini, aku ikut kategori kolaborasi. Kolaborasi? sama siapa? Kasih tahu ngga yaaaa?? hahaha. Kolab sama pacar, @dayatn. Ikut kategori perorangan juga sih judul cerpennya 'Malam di Angkringan Tua'. Tapi sayangnya ngga lolos. Yang lolos di kategori kolaborasi, judul cerpennya 'Penyelesaian Kita'. 

Sempet ragu sih lolos apa engga. 1000 lebih naskah yang masuk tapi yang dipilih untuk dibukukan hanya beberapa cerpen saja. Bahkan pengumuman sampai diundur satu minggu. Tapi, kekuatan cinta mengalahkan segalanya. Eaaaa...apa loh ini.(abaikan). Hahahaa!!
Terus kalian mau baca cerpen ku nggaa? mau yaaa? sambil beramal loh, soalnya seperti tahun lalu, royalti akan disumbangkan ke panti asuhan.

Harganya Rp 50.000 belum termasuk ongkos kirim.
Sistemnya pre-order. Jadi pesan dulu - bayar - cetak - kirim ke alamatmu deh. 
Gini nih caranya: 

Silakan email ke alamat admin@nulisbuku.com dengan subyek email "BELI BUKU Love Never Fails" dengan isi sesuai format berikut (contoh):

Nama         : Lala
Alamat       : Jalan merdeka no 8 Jakarta 
No Hp       : 085645887877
Judul Buku : Love Never Fails, buku #2 Kolaborasi (untuk judul tidak perlu dirubah)
Jumlah       : 2 eksemplar

Setelah mengirimkan email tersebut, admin akan membalas email kamu beserta jumlah uang yang harus kamu transfer dan nomer rekening untuk pembayarannya.
Yuk cuss pesaaaann!

Terima kasih. :)


Wednesday, 5 March 2014

blusukan ke pasar sendirian, perdana!!

Hari ini, pertama kalinya aku ke pasar sendirian. Ke pasar yang khusus jualan sandang sih. Aku lupa nama pasarnya, tidak terlau jauh dari kos. Isi pasar ya perlengkapan badan, kayak baju, jilbab, sandal, sepatu. Diluarnya juga ada yang jual kaset-kaset vcd/dvd. 
Sebelumnya udah sering sih ke pasar, tapi sama bulek. Pasar buat belanja kebutuhan sehari-hari. Seperti, sayur, ikan, bumbu-bumbu, kue-kue dsb. Rada jorok sih dalemnya. Apalagi pas di bagian jual ikan-ikannya. Udah becek, bau. Buanyaaaak orang. Pusing, ngga betah.
Tadi ke pasar ngga pake rencana sih, mendadak. Besok ada bimtek dan diharuskan menggunakan pakaian dan sepatu olah raga. Untuk pakaian dan celana aku udah ada. Kiriman dari ibuk juga. hehe. Tinggal cari sepatu deh. Ngga pikir panjang, aku langsung ke pasar. Kalau aku beli di toko atau mall, bisa ratusan ribu dan ngga mungkin bisa ditawar. Kualitas juga 11-12 sama yang di pasar. Bagus-bagus juga. 
Ketemulah sepatu ini, harga awal sih 180.000. WOW!! udah mahal nih. Ngga mau, calon emak-emak harus pandai nawar kalau di pasar. Berbekal ilmu dari Ibuk yang sering aku anter belanja ke pasar selama di Klaten. Keluarlah jurus-jurus tawar menawar harga. Tawarlah minimal separo harganya!
Tapi berhubung aku ini punya belas kasihan yang luar biasa dan super ngga tegaan, masak iya ditawar 90.000 (kurang nyali juga sih, ibu2 penjual di pasar itu crewet2 serem juga kalau ngga terima ditawar harga murah). Aku tawar lah 100.000. Dengan nada uang rada tinggi juga dia jawab, "dapet apa 100.000 sepatu tuh, ini merk ATT. kalau biasa ada, gampang rusak. mau? belom lah 100.000 dapet bagus" ya dengan kalimat2 mautnya. Aku naikin lah 120.000. Trus si ibu jawab, " ya udah lah dek, 125rb yak? malas saya masih pagi ributin harga sama anak kuliahan nih" (sambil bungkusin sepatunya). WHAT??? anak kuliahan? yup! Dia ngira kau masih kuliah, aku iya'in aja. 

Dan sepatu ini deal dengan harga 125.000. Lumayaaaaaannn :D

donat lucu

Unyu banget sih kue nya..sumpah. Kasihan banget kalau dimakan, ngga tega. 

Iseng lihat galeri foto di hape, nemu foto unyu ini kiriman dari pacar (iya, kiriman foto doang). Jadi gini, H-1 sebelum berangkat ke Pontianak, aku beliin temen-temen kos dan juga pacar kue donat. Donat yang bukan yang mahal itu sih, Kuki  Donat namanya, tokonya di jakal sebelah The Kalimilk. Murah, lumayan enak juga. 
Aku tahu toko ini pun dari temen, Agvien. Malem-malem maen beli donat di Kuki ternyata enak juga. Eh, pas kerja kebetulan kantornya deketan sama pabriknya. Di Jakal rada atas, tepatnya di Jalan Damai, Perum Dayu Permai. Kalau kerja, dan pabriknya lagi produksi, duuuh bikin ngiler pengen beli deh.
Balik ke H-1 Pontianak. Ke Kuki Donat, kebetulan juga ada si kuning lucu itu, aku beli deh buat pacar. Dia sempet bilang, sayang banget sih kalau dimakan. Tapi ternyata dimakan juga. :(
Ya ngga apa deng, namanya juga kue. Dibeli buat dimakan. Salahnya yang produksi, kreatif. Hehee..

menjahit Thomas

Ehem, balik lagi soal jadi perempuan sekaligus anak kos. Aku perempuan, harus rajin, kreatif, dan mandiri. Ini sepele sih, tapi aku yakin aku bakal butuh barang-barang ini. Alat menjahit manual. Ada benang warna dasar (hitam, putih, coklat, abu), jarum, peniti dan kancing ceplis. Ini kiriman dari Ibu. Semenjak aku nge-kos dari mulai kuliah, aku harus sedia barang-barang ini di kos. Untuk jaga-jaga ada baju atau celana yang butuh di jahit yang kalau saja bisa dikerjakan sendiri kenapa tidak. 

Dirumah, perlengkapan jahit-menjahit cukup lengkap. Ibu ku bisa menjahit. Dia sering membuatkan aku baju. Saat aku SMP aku juga dapet pelajaran tentang jahit menjahit, manual tangan maupun mesin. Jadi sedikit banyak aku bisa. 

Ini peniti kecil-kecil banyak banget ya? Ini dari bulek-bulek ku di Klaten, mereka yang beliin buat dikirim ke aku. Baik ya. Makasih Bulek Eny dan bulek Anik.


Untuk proyek pertama menjahitku, ini dia. Boneka thomas kesayangan yang juga bawa dari Jawa jahitannya terbuka (sobek). Dengan berbekal jarum dan benang putih, selesai dan rapi kembali lah operasi si thomas. Sehat lagi deh dia. 

rapi kan??

Gimana? kreatif ngga aku? Lagi-lagi aku ini memang kreatif yaa... Pokoknya ini harus menginspirasi kalian para perempuan. Kalau emang ada hal yang bisa dikerjakan sendiri tanpa haru ke tukang jahit dan pasti keluar uang, kenapa tidak dikerjakan sendiri saja? ya kan? 

Kurang nikah-able apalagi coba??? heheee

spongebob untuk tempat jarum

Alhamdulillah, kenyang nih. Habis makan siang, sama lontong sayur beserta krupuknya. Sebenernya aneh ya makan siang pake lontong sayur, menurutku itu buat sarapan. Tapi emang akunya yang sarapannya kesiangan, eh keinget lontong sayur enak di depan Matahari jadi kepengen, untungnya aja masih. 

Oke, postingan ini ngga ngebahas masalah  menu sarapan dan makan siang apalagi lontong sayur. Aku mau bahas mengenai sisi kreatifnya Aku. iya Aku!! Si anak kos yang kreatif (tetep deh muji diri sendiri, ngga ada yang muji sih). 

Aku berjilbab, dan suka banget sama jilbab segi empat. Jadi pasti butuh banget yang namanya peniti dan jarum pentul. Dan aku paling pelupa naroh barang-barang sekecil itu, bahkan aku suka peniti yang kecil-kecil gitu. Tiap habis ke pake, paling pol masih nempel di jilbab, atau ditaruh dimana se dapetnya tempat. Atau kalau sampai ke cuci ya udah ditaroh lah di kamar mandi lalu hilang. Begitulah alurnya. Bisa-bisa bangkrut cuma buat beli peniti tiap hari deh. 

Nah, sewaktu aku beli spongebob dari bikini buttom untuk cuci piring (spons beli di warung deng), kan gede tuh ukurannya. Aku pikir kalau cuat cuci piring ngga perlu spon sebesar itu. Muncul lah wangsit (aelaah istilahnya), maksudnya ide kreatif dari otak cerdasku ini. Aku gunting aja deh segini buat cuci piring. Kan masih sisa banyak tu, masih gede.


Lagi-lagi otak cerdasku ini bekerja. Lalu, ide kreatif selanjutnya muncul. Aku gunting lagi deh sedikit, terus aku gunain buat tempat jarum pentul dan peniti. This is it !!!

 kreatif kan gaeeess??! coba deh, lucu kok. haha

semoga menginspirasi kalian semua ya...

jam tangan kesayangan

 Keberangkatan ke Pontianak yang serba mendadak semakin diberatkan oleh adanya jam tangan yang mati. Cuma harus ganti baterai sih, tapi yang namanya pindahan ke beda pulau (apalagi) pasti bakal kesusahan nyari tempat service jam. Hingga berbulan-bulan menetap di Pontianak baru hari ini aku sempat dan menemukan toko jam yang bisa sekaligus service.

Sedikit cerita mengenai asal usul jam ini ya. Ini kado ulang tahun dari Bapak beberapa tahun yang lalu. Aku lupa ultah ke berapa. Yang jelas aku masih kuliah, dan ini satu-satunya kado dari Bapak. Seumur hidupku sampai sekarang umur 22 tahun, Bapak cuma ngasih satu jam ini. Sebenernya ngga masalah banget orang tua mau ngasih kado atau ngga, bahkan aku ngga berharap dapet kado dari Bapak. Doa dan ucapan selamat aja udah cukup banget. 

Waktu itu, seperti biasa weekend, kalau ngga sabtu ya minggu waktu aku pulang ke rumah. Di ruang tamu, Bapak ngasih ini. Jam tangan dengan merk Charlie Jill. Aku suka banget modelnya. Sederhana, ngga meriah. Dan setelah aku dapet jam tangan ini, aku jadi sembuh dari kebrutalan nafsu untuk beli jam tangan ini itu ini itu. Kayaknya stop sampai disini, kayak udah nemu yang AKU BANGET deh. Ini jam awet banget, udah bertahun-tahun deh. 

Terima kasih Bapak atas barang yang luar biasa ini. I love you and i miss you.


Tuesday, 4 March 2014

kue SUS yameeehhh!

Ada yang ngga suka sama kue sus? sus kering dan sus basah, dua-duanya enaaaaaak banget buat aku. Kalau tiap kondangan sering tuh snacknya sus basah dengan isi cream lembut di dalamnya. Ibuku juga suka beliin aku sus. Di kampus pun jaman kuliah suka banget beli sus basah, ada di kopma kampus. Enak banget.

Untuk sus kering sejauh ini belum ada yang ngalahin Walens Choco Soes dari Nissin. Isinya coklat, kuenya enak, apalagi isinya. yummy bangett!!

Sus kering ini sih yang ngenalin mantan pacar aku dulu waktu kuliah, (duh inget banget sih, abisnya enak sih. apanya? ya susnya dong!) belinya di supermarket depan GOR UNY, kalau ga salah namanya Tamara atau apa gitu ya. Habis itu nagih deh, adekku juga. Untung di supermarket deket rumah juga jual.

Karena sekarang merantau jauh, beberapa hari yang lalu dapet paketan dari rumah, salah satu isinya adalah ini.........!!


Aku ngga request loh, ternyata ide adekku, dia tahu apa yang aku suka. Terima kasih Syaifu. I miss you so much.

note: bukan postingan berbayar, hanya ingin berbagi kebahagiaan lidah :D

kodrat anak kos

Sebagai seorang manusia yang sudah malang melintang di dunia per-kos-an (bukan perkosaan ye, bukan!) sebagai anak kos yang unyu-able (tetep muji sendiri) aku banyak tahu mengenai sifat dan perilaku anak kos. Apa saja itu? Yuk cus siapin kacang buat baca.


Dimata orang anak kos itu "mandiri". Iya mandi sendiri, makan sendiri, apa-apa sendiri hingga orang-orang lupa akan ada akibat dari sebuah sebab yaitu malas. Yang awalnya apa-apa sudah tersedia di rumah, kini harus hidup mandiri.Mungkin ini fase proses beradaptasi. Dari fase awal adaptasi itu kemudian berlanjut dari pengaruh lingkungan sekitar (tetangga kamar). Perhatiin deh, setiap satu kos pasti ada minimal satu orang/kamar aja yang hidupnya berantakan banget. Entah pemalas banget lah, jorok banget lah, kamarnya 11-12 ma gudang lah. Itu pasti ada. Kalau ada se-kos-an full orang-orang rapi, bersih, kirim pict ke aku soalnya NO PICT = HOAX! (teteeeepp).

Dari satu orang itu lah virus malas dan jorok mewabah. Misal, habis makan ga langsung nyuci piring tapi cuma di diemin di depan kamar atau di tempat cuci piring. "ah entar deh, kalau mau makan lagi baru dicuci" kalau udah kayak gitu, itu artinya kamu udah jadi anak kos-an banget! Ini termasuk kriteria males dan jorok juga ya.

Contoh lain, masalah sampah. Kan tiap kamar pasti ada ya tempat sampah masing-masing (kalau ngga ada kebangetan banget dah itu). Dan jarang ada kos'an yang mau masukin pemulung/tukang ambil sampah buat masuk ke area kos'an (takutnya malah ikut ngambilin sandal sepatu). Bahkan hampir ga pernah ada. Tapi masak sampah numpuk didiemin, alhasil si Ibu kos yang punya kodrat berisik ngasih aturan buat buang sampah masing2 ke bak sampah umum yang ada di luar kos. Atau terserah deh mau dibuang dimana asal ngga numpuk di kos aja. Nah ini perkara selanjutnya, anak kos paling males keluar bawa sekantong kresek isi sampah dengan alasan "hih, dah rapi-rapi, wangi, mau kuliah masak nenteng sampah" padahal diluar jam itu pun bisa kalau lagi senggang kek. Tapi ya balik lagi ke kodrat anak kos, mau sesenggang apapun waktunya tetep itu waktu senggang buat males-malesan di kasur. Ye kaaan????!! ngaku ga!

Mungkin itu dulu deh ya, sebenernya masih banyak hal-hal lainnya yang berhubungan dengan anak kos. Pada akhirnya saya mempunyai kalimat penutup, "terpujilah orang-orang sabar seperti anak kos yang sama sekali tidak termasuk dalam kodrat buruk ini. Karena dibalik semua keburukan anak kos, masih tersimpan anak-anak kos yang baik nan rajin dan Ibu kos yang lebih bersabar dalam menghadapi berbagai kodrat buruk anak-anak kosnya."

kamarnya anak kos yang rada rapi, saya. haha

Monday, 3 March 2014

kembaran tak serupa namun terkadang sama juga beda

Siapa nih? siapa yang punya kembaran? Shifa? aku? yup!! Aku punya kembaran. Kembaran ketemu gedhe lebih tepatnya. Dan emang ga serupa fisik. Tapi kita kembaran mengenai sifat dan perilaku, 11-12 lah. Kalau kalian ngikutin blog ini pasti dikit banyak ngerti soal sahabat aku yang namanya Evy atau yang sering ku panggil Ephi. Ya dia yang aku maksud disini.

Jadi gini ceritanya. (Siapin teh sama cemilan). Sering kali kalau kita ngobrol kita nemu banyak kesamaan dengan apa yang kita lakukan masing-masing. Tanpa rencana atau janjian. Misal, Evy cerita mengenai hal A, eh ternyata aku pun juga baru saja mengalami hal A. Kalau aku habis cerita/curhat mengenai hal B, eh ternyata dia juga. Itu sering banget.

Satu yang paling menakjubkan, kita sama-sama susah ngontrol duit, oke jujur... pengeluaran lebih tepatnya. Walaupun kadang aku sering ngomel tiap dia curhat duit nya ludes gitu aja buat belanja ga jelas. Sejujurnya, aku pun juga sedang mengalaminya. Kemudian terungkap juga, kalau kita habis belanjain uang kuliah buat foya-foya ngga jelas. Pada akhirnya kita hemat berjamaah. Unforgetable moment bgt deh. Hahaha.

Tapi, ada dua hal yang membedakan kita. Aku rapi, Evy berantakan (kamarnya). Evy pinter banget, kalau aku kurang pinter (iya, cuma 'kurang' pinter doang. ngga bodo2 amat kok!)

nah, mirip kan? bener kan mirip? jawab iya! plis jawab iya!

Well, she is my twin. And now i miss her so much because we have a long distance relationship. Friendship!!

kerontokan rambut sahabatan sama pikiran

Percaya ngga kalau penyakit yang namanya kerontokan rambut itu sahabatan sama pikiran? Kalau aku sih percaya. Atau emang udah sugesti aku aja ya? Sebenernya bukan penyakit, akunya aja lebay (laah ngaku). 

Jadi gini ceritanya, aku perhatiin, setiap aku lagi ada pikiran banyak, stres pasti rambut aku rontok parah. Pas ngga disisir pun, misalnya habis tiduran di bantal eh ada rambut nempel ketinggalan dibantal ngga cuma satu atau dua helai rambut tapi banyak. Dan disaat juga aku sadar-sesadar-sadarnya kalau aku emang lagi stres berat.

Dari beberapa bulan terakhir di tahun 2013, hingga saat ini pun aku lagi punya penyakit menyebalkan yang namanya kerontokan rambut. Apa aku lagi stres?? Iya bener. Berbulan-bulan?? se-lama ini kah? iya, lagi stres akibat merantau. haha. kalian kalau ngikutin blog ini juga bakal tahu betapa repotnya aku beberapa bulan ini.

Karena keingintahuanku mengenai persahabatan antara kerontokan rambut sama si pikiran cukup besar, browsing-browsinglah aku mengenai itu. Dan ini hasilnya.

Daniel K. Hall-Flavin, M.D, psikiater dari Mayo Clinic mengatakan, stres dan rambut rontok memang punya keterkaitan satu sama lain. Daniel memaparkan, ada tiga kondisi penyebab rambut rontok yang dikaitkan dengan stres tingkat tinggi.  Inilah kondisi tersebut :
  • Alopecia areata


Alopecia areata adalah suatu kondisi rambut rontok yang umumnya terjadi pada daerah yang berbatas tegas seperti kulit kepala. Banyak faktor penyebab alopesia areata, termasuk salah satunya stres berat. Orang dengan alopecia areata, sel darah putih akan menyerang folikel rambut, menghentikan pertumbuhan rambut, sehingga membuat rambut rontok.
  • Telogen effluvium

Telogen effluvium adalah bentuk alopesia yang ditandai dengan kerontokan rambut secara difus yang dapat terjadi secara akut maupun kronis. Dalam kondisi ini, stres emosional atau stres fisik turut mendorong pertumbuhan rambut masuk ke dalam fase istirahat. Dalam beberapa bulan, rambut-rambut yang terkena efeknya akan tanggal secara tiba-tiba. Misalnya, saat Anda sedang menyisir atau sedang keramas.
  •  Trikotilomania

Trikotilomania adalah gambaran kondisi kejiwaan di mana orang memiliki kecenderungan menarik rambut, alis atau bagian lain dari tubuh mereka sendiri. Orang dengan kondisi seperti ini biasanya sedang mengalami masalah dengan perasaannya (tidak nyaman), seperti stres, cemas, tegang, kelelahan, kesepian, atau frustrasi.
Stres dan rambut rontok tidak harus permanen. Jika Anda mampu mengendalikan stres, besar kemungkinan rambut Anda akan tumbuh kembali. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda melihat rambut rontok tiba-tiba atau mengalami kerontokan yang tidak wajar ketika menyisir atau mencuci rambut. Rambut rontok tiba-tiba merupakan sinyal dari kondisi medis bahwa Anda perlu mendapatkan pengobatan.

Sunday, 2 March 2014

Kangen tapi gengsi

Pernah ngrasain kangen ga? pernah ga?! rasanya gimana? gimana? jelasin ga? jelasin!! (nanya sambil nodong pisau dapur).


Ngeri banget ya kalimat pembukanya. itu pertanyaan aku tujuin buat para cowok-cowok yang rada kurang peka atau udah tahu lagi dikangenin tapi malah sok cool doang. Sebelumnya percayalah, ini postingan paling nge-hek banget deh.

Emang susah jadi perempuan tu, serba salah jadi orang. Di satu sisi mesti jaim, di satu sisi juga perasaan rasanya ngga karuan karena 'kangen' itu. Lebih ancur lagi kalau udah mengorbankan harga dirinya untuk bilang ke orang yang dikangenin, eh itu orang cuek banget. Kesannya ngga peduli, kesannya malah jadi GR banget udah dikangenin. 

Sebenernya perempuan punya prinsip, "ngapain mesti ngangenin orang yang belum tentu kangen juga sama kita". Itu sih teori doang kan ya gaees?? ya kan gaaaeess?? ya kaaan??!! Tetep deh, kita para perempuan ngga mungkin secuek itu sama perasaan sendiri. Salahnya cowok juga sih, jadi orang tuh mbok ya peka, mbok ya menghargai perasaan perempuan. (halah bahasanya)

*Shifa, perempuan 22 tahun, yang lagi kangen.

#Note: Kalau pacar baca ini, jangan ge-er