Tuesday 30 July 2013

"Malam" Part 2

Sebelumnya..... "Malam" Part 1

Di suatu malam, di angkringan...
"Jeruk anget  1 mbah", seorang perempuan anggun duduk dan berkata seperti itu.

"Le, jeruk anget siji", ujar mbah kakung menyuruhku untuk membuatkannya karena kebetulan mbah kakung sedang sibuk menghitung berapa tusuk sate yang akan didagangkannya malam ini.

Aku rasa, baru kali ini aku melihat ada seorang perempuan anggun seperti itu mau duduk di angkringan, sendirian pula. Ah, semua berhak kok. Segera ku buatkan jeruk hangat untuknya.

"Ini jeruk angetnya mbak"
"Makasih mas", katanya sambil tersenyum.

Dia manis, dan sepertinya dia sedang resah menanti seseorang. Terlihat dari sikapnya, yang sesekali menengok ke kanan kiri dan belakang, sesekali juga ia melihat handphonenya. Dia pun makan 1 tusuk sate telur. Hingga 1 jam kemudian, semakin larut dan semakin banyak pembeli yang rata-rata laki-laki, ia pun mulai terasa terusik sepertinya, lantas ia berdiri sambil bertanya kepadaku, "berapa mas jeruk anget 1, sate telur 1 tusuk?".

"Empat ribu mbak", sambil ku terima uang Rp 10.000. Disaat aku mencari kembalian, aku beranikan untuk bertanya, "nungguin orang ya mbak?". Bukan jawaban yang ku dapat, melainkan hanya sebuah senyum kecil yang aku tahu itu dia sedang menahan sedih. Setelah ia mendapatkan uang kembaliannya, ia pun berjalan pergi. Jauh dan semakin jauh.

"Ini pukul setengah sepuluh malam, dia perempuan, masih muda, berjalan, dan sendirian", batinku sambil terus mengamati jalannya dari jauh.

Siapa dia? Pertama kali bertemu saja membuat aku bertanya-tanya dan bahkan terngiang-ngiang hingga menjelang aku tidur di jam 2 pagi ini.

Andai malam berikutnya....


to be continue....

0 comments:

Post a Comment