Saturday, 24 August 2013

"panen telo"

Telo atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ubi, singkong, ketela. Jumat sore kemaren tiba di rumah dikejutkan dengan segunung ubi-ubi ada di dapur dan halaman belakang rumah. "bar panen telo nduk, akeh banget" begitu kata ibu menyambut kepulanganku dari Jogja.



Dengan cekatannya, bapak membersihkan ketelanya dari sisa2 akar dan tanahnya. Ya setidaknya biar terlihat sedikit bersih jika dibagi-bagi dan disimpan nanti. Dibagi-bagi?? iya, saking banyaknya hasil panennya, mau dibagi ke tetangga2, sodara2. Sebenernya sawah bapak ibu dikelola dengan baik, ada yang "nggarap" atau ada yang ngerjain tapi bukan bapak langsung (udah tua, gampang sakit jadi pensiun deh dari sawah). Untuk tanemannya ganti2, kadang ya padi, jagung, ketela, tergantung musim kemarau atau hujan. Kebetulan ini dari sawah ibuk ditanemin ketela. Dan dari semua hasil panen emang ga 100% dikomersilin atau dijual. Lebih banyak dikonsumsi sendiri, kemudian ada yang dijual juga, ada yang dibagi2 juga ke tetangga2.

Untuk ketela ini dibagi2 aja gitu kata bapak ibu, langsung deh Jumat sore kemaren kerja rodi. Bersihin ketela gini.
 ini sisa setelah dibagi2 masih tetep banyak deh, rencana kalau ada yang dateng kerumah, bawain pulang aja buat mereka.

 habis panen misahin ketela dari sisa2 akar, ketela2 yang rada jelek, dan pasirnya.


ini juga sisanya habis dibagi2, dikardusin, disimpen, sapa aja boleh minta lagi kalau kerumah hehehee

nah ini sarapan ku pagi tadi, ketela rebus, dan rasanya manissss bangett! sumpah deh.

sekarang tanganku ngilu2 di pergelangan keliling desa nganter berkresek2 ketela, huaa...tapi seru, ketemu orang sekampung yang sebenernya jarang banget ketemu mereka karena aku emang jarang di rumah. Tambah lagi senengnya denger mereka betapa senangnya terima hasil panen sawah berupa ketela, wah seneng, di 2013 masih banyak yang suka sama hasil bumi Indonesia satu ini, khususnya Klaten.

ini ceritaku, apa ceritamu???

0 comments:

Post a Comment